Daftar Pemenang 63rd Jio Filmfare Award 2018

Sabtu, 20 Januari lalu, ajang penghargaan film Bollywood 63rd Jio Filmfare Award 2018 digelar. Film-film yang rilis sepanjang tahun 2017 bersaing memperebutkan gelar terbaik. Saya sendiri sudah menonton beberapa dari daftar yang masuk nominasi. Beberapa film memang bagus, namun ada juga film yang perlu dipertanyakan kehadirannya dalam daftar nominasi film populer. Yah, meski sebenarnya saya juga belum menonton film ini, namun ratingnya di IMDB sudah menunjukkan kualitas film ini. Entahlah ya. Ajang penghargaan film kadang memang suka penuh kontroversi.

Meski begitu, saya cukup puas dengan nama-nama yang menjadi pemenang penghargaan. Filmfare Award sendiri memiliki 2 kategori untuk pemenangnya, yakni populer dan critics. Saya kurang tahu ya perbedaan kategori ini didasarkan apa. Bisa jadi untuk kategori populer didasarkan pada polling dan untuk kategori critics didasarkan pada penilaian juri. Wallahu’alam.

Nah untuk film populernya sendiri, Hindi Medium, film yang mengangkat kisah pencarian sekolah untuk anak menjadi film terbaik tahun ini. Sementara itu Irrfan Khan yang sukses memerankan sosok ayah cinta keluarga dalam Hindi Medium juga berhasil meraih trofi pemeran utama pria terbaik. Sedangkan untuk pemeran utama wanita, jatuh kepada Vidya Balan dalam perannya di film Tumhari Sulu. Kalau ini saya belum nonton filmnya jadi belum bisa memberikan komentar.

Continue reading “Daftar Pemenang 63rd Jio Filmfare Award 2018”

HINDI MEDIUM

unnamed

 

Raj dan Mita Batra adalah sepasang suami istri yang memiliki toko pakaian besar di Chandni Chowk. Sebagai seorang ibu, Mita ingin anak mereka, Pia, bisa bersekolah di sekolah swasta terbaik di India. Berbagai cara mereka lakukan untuk bisa memenuhi keinginan Mita ini. Mulai dari pindah ke kawasan elite, hingga mengikuti bimbingan dari konselor. Sayangnya, dengan segala usaha yang dilakukan, tak berhasil membuat sang putri diterima di sekolah yang diinginkan.

Ironisnya, anak dari salah satu karyawan mereka malah berhasil diterima. Rupanya di sekolah tersebut ada kuota khusus untuk anak-anak kurang mampu. Demi bisa menyekolahkan putri tercinta, Raj dan Mita pun mencoba mendaftarkan Pia lewat jalur ini, tentu saja dengan memalsukan beberapa dokumen. Sialnya tak berapa lama pihak sekolah mengetahui adanya pihak-pihak yang memalsukan dokumen hanya untuk bisa diterima di Delhi Grammar School, sekolah yang mereka tuju. Pihak Delhi Grammar School kemudian mengutus salah satu perwakilannya untuk melakukan survey lapangan pada orang tua yang mengajukan lamaran dengan jalur tidak mampu.

Tak hilang akal, Mita pun mengajak Raj untuk berpura-pura hidup sebagai orang miskin. Mereka menyewa sebuah rumah di perkampungan kumuh, dan tentunya mengubah total penampilan mereka. Tak mudah awalnya bagi Mita untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan orang miskin. Bahkan di hari pertama kedatangan tim survey, pasangan ini nyaris saja terbongkar kedoknya. Untungnya Mita dan Raj bertemu dengan Shyam Prasad dan istri yang bersedia membantu mereka. Kepolosan Shyam berhasil membuat penyurvei percaya kalau Raj dan Mita benar-benar orang miskin. Belakangan baru diketahui kalau Shyam juga mendaftarkan Mohan, putranya untuk bersekolah di Delhi Grammar School. 

Continue reading “HINDI MEDIUM”

unnamed

 

Raj dan Mita Batra adalah sepasang suami istri yang memiliki toko pakaian besar di Chandni Chowk. Sebagai seorang ibu, Mita ingin anak mereka, Pia, bisa bersekolah di sekolah swasta terbaik di India. Berbagai cara mereka lakukan untuk bisa memenuhi keinginan Mita ini. Mulai dari pindah ke kawasan elite, hingga mengikuti bimbingan dari konselor. Sayangnya, dengan segala usaha yang dilakukan, tak berhasil membuat sang putri diterima di sekolah yang diinginkan.

Ironisnya, anak dari salah satu karyawan mereka malah berhasil diterima. Rupanya di sekolah tersebut ada kuota khusus untuk anak-anak kurang mampu. Demi bisa menyekolahkan putri tercinta, Raj dan Mita pun mencoba mendaftarkan Pia lewat jalur ini, tentu saja dengan memalsukan beberapa dokumen. Sialnya tak berapa lama pihak sekolah mengetahui adanya pihak-pihak yang memalsukan dokumen hanya untuk bisa diterima di Delhi Grammar School, sekolah yang mereka tuju. Pihak Delhi Grammar School kemudian mengutus salah satu perwakilannya untuk melakukan survey lapangan pada orang tua yang mengajukan lamaran dengan jalur tidak mampu.

Tak hilang akal, Mita pun mengajak Raj untuk berpura-pura hidup sebagai orang miskin. Mereka menyewa sebuah rumah di perkampungan kumuh, dan tentunya mengubah total penampilan mereka. Tak mudah awalnya bagi Mita untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan orang miskin. Bahkan di hari pertama kedatangan tim survey, pasangan ini nyaris saja terbongkar kedoknya. Untungnya Mita dan Raj bertemu dengan Shyam Prasad dan istri yang bersedia membantu mereka. Kepolosan Shyam berhasil membuat penyurvei percaya kalau Raj dan Mita benar-benar orang miskin. Belakangan baru diketahui kalau Shyam juga mendaftarkan Mohan, putranya untuk bersekolah di Delhi Grammar School. 

Continue reading “HINDI MEDIUM”

unnamed

 

Raj dan Mita Batra adalah sepasang suami istri yang memiliki toko pakaian besar di Chandni Chowk. Sebagai seorang ibu, Mita ingin anak mereka, Pia, bisa bersekolah di sekolah swasta terbaik di India. Berbagai cara mereka lakukan untuk bisa memenuhi keinginan Mita ini. Mulai dari pindah ke kawasan elite, hingga mengikuti bimbingan dari konselor. Sayangnya, dengan segala usaha yang dilakukan, tak berhasil membuat sang putri diterima di sekolah yang diinginkan.

Ironisnya, anak dari salah satu karyawan mereka malah berhasil diterima. Rupanya di sekolah tersebut ada kuota khusus untuk anak-anak kurang mampu. Demi bisa menyekolahkan putri tercinta, Raj dan Mita pun mencoba mendaftarkan Pia lewat jalur ini, tentu saja dengan memalsukan beberapa dokumen. Sialnya tak berapa lama pihak sekolah mengetahui adanya pihak-pihak yang memalsukan dokumen hanya untuk bisa diterima di Delhi Grammar School, sekolah yang mereka tuju. Pihak Delhi Grammar School kemudian mengutus salah satu perwakilannya untuk melakukan survey lapangan pada orang tua yang mengajukan lamaran dengan jalur tidak mampu.

Tak hilang akal, Mita pun mengajak Raj untuk berpura-pura hidup sebagai orang miskin. Mereka menyewa sebuah rumah di perkampungan kumuh, dan tentunya mengubah total penampilan mereka. Tak mudah awalnya bagi Mita untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan orang miskin. Bahkan di hari pertama kedatangan tim survey, pasangan ini nyaris saja terbongkar kedoknya. Untungnya Mita dan Raj bertemu dengan Shyam Prasad dan istri yang bersedia membantu mereka. Kepolosan Shyam berhasil membuat penyurvei percaya kalau Raj dan Mita benar-benar orang miskin. Belakangan baru diketahui kalau Shyam juga mendaftarkan Mohan, putranya untuk bersekolah di Delhi Grammar School. 

Continue reading “HINDI MEDIUM”